Profil Desa Kalikuning

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalikuning mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalikuning

Tentang Kami

Profil Desa Kalikuning, Kalikajar, Wonosobo. Mengupas perannya sebagai sentra agribisnis cabai dan hortikultura, serta basis UMKM pengolahan makanan ringan (camilan) yang menjadi pilar ganda penopang ekonomi kreatif masyarakat lereng gunung.

  • Lumbung Cabai dan Hortikultura

    Desa Kalikuning merupakan salah satu pusat utama budidaya cabai dan sayuran dataran tinggi lainnya, menjadi pemasok vital bagi pasar regional dan fondasi utama ekonomi agrarisnya.

  • Pusat Industri Makanan Ringan (Camilan)

    Desa ini menjadi basis bagi industri rumahan (UMKM) yang produktif dalam mengolah hasil bumi menjadi aneka makanan ringan, menunjukkan adanya inovasi dan rantai nilai pascapanen.

  • Kemandirian Ekonomi Berbasis Komunitas

    Perekonomian Kalikuning ditopang oleh sinergi antara petani dan pelaku UMKM lokal, menciptakan model kemandirian ekonomi di mana hasil panen diolah langsung di dalam desa untuk meningkatkan nilai jual.

XM Broker

Terletak di ketinggian Kecamatan Kalikajar yang sejuk dan subur, Desa Kalikuning adalah sebuah potret desa agraris yang dinamis dan penuh inovasi. Desa ini tidak hanya dikenal sebagai lumbung penghasil cabai dan aneka sayuran, tetapi juga sebagai dapur produksi di mana hasil panen tersebut diolah menjadi produk bernilai tambah. Perpaduan antara kekuatan di sektor hulu (pertanian) dan kreativitas di sektor hilir (industri rumahan) menjadikan Kalikuning sebagai model desa wirausaha yang tangguh dan mandiri di lereng perbukitan Wonosobo.


Agribisnis Cabai sebagai Komoditas Unggulan

Pilar utama yang menjadi fondasi ekonomi Desa Kalikuning adalah agribisnis hortikultura, dengan cabai sebagai komoditas primadonanya. Tanah vulkanik yang subur dan iklim pegunungan yang mendukung menjadikan lahan di Kalikuning sangat ideal untuk budidaya berbagai varietas cabai, mulai dari cabai rawit hingga cabai keriting.Para petani di desa ini dikenal sebagai petani yang ulet dan berpengalaman, mampu menghasilkan cabai dengan kualitas pedas dan kesegaran yang diminati pasar. Saat musim panen raya, desa ini akan disibukkan dengan aktivitas jual beli, menjadi salah satu pemasok cabai utama untuk pasar-pasar induk di Wonosobo dan kota-kota sekitarnya. Selain cabai, petani juga secara rutin menanam komoditas sayuran lain seperti tomat, sawi dan buncis, baik sebagai tanaman utama maupun tumpang sari, untuk menjaga diversifikasi dan stabilitas pendapatan.


Geliat Industri Rumahan Makanan Ringan

Keunikan dan kekuatan ekonomi Desa Kalikuning yang sesungguhnya terletak pada kreativitas masyarakatnya dalam mengolah hasil bumi. Desa ini merupakan basis bagi puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi makanan ringan atau camilan. Alih-alih menjual seluruh hasil panen dalam bentuk mentah, sebagian diolah langsung di desa untuk menciptakan nilai tambah.Industri rumahan ini sangat beragam, mulai dari pembuatan keripik dari singkong atau kentang, hingga produksi aneka camilan tradisional lainnya yang berbahan dasar tepung dan hasil kebun. Geliat UMKM ini, yang sebagian besar dimotori oleh kaum perempuan, menjadi pilar ekonomi kedua yang sangat penting. Sektor ini tidak hanya memberikan pendapatan tambahan yang signifikan bagi keluarga, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga jual komoditas mentah, dan membangun reputasi Kalikuning sebagai desa yang produktif dan inovatif.


Data Wilayah dan Komunitas Wirausaha

Desa Kalikuning secara administratif berlokasi di Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. Luas wilayahnya tercatat sekitar 165 hektare. Berdasarkan data kependudukan per 15 September 2025, desa ini dihuni oleh 4.520 jiwa. Tingkat kepadatan penduduknya tergolong sangat tinggi, mencapai 2.739 jiwa per kilometer persegi, menandakan sebuah komunitas yang padat dan dinamis.Masyarakat Kalikuning memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Sinergi antara para petani sebagai produsen bahan baku dan para pelaku UMKM sebagai pengolah produk berjalan secara alami. Semangat untuk menciptakan peluang ekonomi dari sumber daya yang ada di sekitar menjadi ciri khas yang menonjol dari komunitas ini.


Visi Masa Depan: Penguatan Rantai Pasok dan Branding Produk Lokal

Dengan fondasi ekonomi ganda yang sudah mapan, visi Desa Kalikuning ke depan adalah menjadi sebuah sentra "agro-industri" perdesaan yang terintegrasi dan memiliki merek yang kuat. Tantangan yang dihadapi antara lain adalah standardisasi produk UMKM, akses ke pasar yang lebih luas, dan manajemen pascapanen yang lebih modern.Beberapa strategi pengembangan yang dapat menjadi prioritas adalah:

  1. Penguatan Merek Kolektif: Menciptakan sebuah merek payung untuk produk-produk UMKM dari Kalikuning, disertai dengan desain kemasan yang modern dan informatif untuk meningkatkan daya tarik di pasar ritel.

  2. Sertifikasi dan Standarisasi: Mendorong para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi seperti P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan Halal guna memperluas jangkauan pasar.

  3. Pengembangan Pusat Oleh-Oleh Desa: Mendirikan sebuah gerai atau pusat pemasaran terpadu di lokasi yang strategis untuk memamerkan dan menjual berbagai produk unggulan desa, baik hasil pertanian segar maupun produk olahan.

  4. Kemitraan Pemasaran: Menjalin kemitraan dengan toko modern, hotel, atau platform e-commerce untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM Kalikuning secara lebih profesional.

Pada akhirnya, Desa Kalikuning adalah bukti nyata bahwa sebuah desa agraris dapat naik kelas dengan tidak hanya menanam, tetapi juga mengolah. Dengan memadukan ketekunan di ladang dan kreativitas di dapur, masyarakat Kalikuning telah membangun sebuah model ekonomi yang tangguh, mandiri, dan siap untuk terus berkembang.